Sibuhuan Dengan Berbagai Tempat Wisatanya

Sekilas tentang Kota Sibuhuan Padang Lawas

Kabupaten Padang Lawas adalah daerah pemekaran, dan sebelumnya menyatu ke wilayah Tapanuli Selatan.

Secara kwantitatif, data penduduk berdasarkan suku bangsa yang bisa ditampilkan adalah berupa persentase, dan ini berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Ketua BPS setempat.

Jumlah penduduk Kabupaten Padang Lawas mencapai 258.003 jiwa.

Secara rangking, komposisi etnis yang ada di daerah ini adalah : Suku Bangsa Batak Angkola/Mandailing, Batak Toba, Suku Bangsa Jawa; Suku Bangsa Nias; Suku Bangsa Minangkabau; Melayu, Karo dan Aceh.

Meskipun beberapa potensi wisata disini belum mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, namun kealamiannya ini menjadi daya tarik tersendiri.

Tempat wisata di Sibuhuan Padang lawas

1. Makam Ompu Parmata Sapihak
Tempat Wisata di Sibuhuan Padang Lawas Sumatera Utara yang pertama adalah sebuah kompleks pemakaman bernama Makam Ompu Parmata Sapihak.Makam ini adalah salah satu bukti sejarah yang pernah tertulis di negeri ini yang berlokasi di desa Binabo Julu Sabarimba, kecamatan Barumun, kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara.

Makam Ompu Parmata Sapihak ini bisa dikatakan sebagai lahirnya sebuah suku marga di Batak Mandailing yaitu Marga Daulay.Makam ini memiliki panjang sekitar tiga meter, sehingga bisa dibayangkan jika Ompu Parmata Sapihak ini dulunya begitu tinggi.

Di samping makan bersejarah ini juga terdapat makam dengan panjang yang hampir sama. Konon kabaranya makan tersebut milik istri dari Ompu Parmata Sapihak.Lokasi makam yang berada di perbukitan ini membuat makam tersebut menjadi salah satu objek wisata unggulan

2. Candi Sangkilon
Dalam bahasa batak, candi kerap disebut dengan nama biaro. Seperti halnya Biaro Sangkilon ini, nama tersebut diambil dari lokasi berdirinya candi itu.Jarak candi ini dengan ibukota Sibuhuan sekitar 9.9 kilometer kearah barat daya. Candi Sangkilon ini begitu menunjukkan ciri khas agama Hindu.

Uniknya di dalam candi ini terdapat empat gundukan tanah, dimana ketiga gundukan itu sudah tidak begitu terlihat lagi.Hanya satu gundukan yang strukturnya masih terlihat dan berdiri di atas tiga gundukan tadi.Secara ilmu pengetahuan, situs candi Sangkilon mewariskan ilmu pengetahuan tentang arsitektur percandian yang secara tipologi berbeda dengan candi-candi lainnya di nusantara.
3. Danau gayambang

Danau Gayambang merupakan salah satu Tempat Wisata di Sibuhuan Padang Lawas Sumatera Utara yang tergolong cukup hits.

Danau dengan luas sekitar 34 hektare ini sebenarnya memiliki potensi untuk dikembangkan.Danau Gayambang ini terbentuk melalui proses alami, dan kerap digunakan oleh warga sekitar untuk tempat memancing ikan.

Penduduk sekitar yang kurang bisa melihat potensi dari Danau ini, menjadikannya sedikit sepi. Pasalnya tidak terdapat sarana yang dapat memenuhi kebutuhan bagi para wisatawan yang datang berkunjung.

Kendatai demikian, untuk masuk ke lokasi ini tetap harus merogoh kocek sebagai biaya tiket.Harga tiketnya pun juga tergolong flat, tidak bergantung pada weekday maupun weekend yaitu Rp 10.000,- Sama halnya dengan jam bukanya yang 24 jam nonstop, namun wisatawan yang datang berkunjung tetap harus waspada.
Tempat Wisata di Sibuhuan Padang Lawas Sumatera Utara selanjutnya adalah Aek Siraisan.
4.pemandian Aek siraisan
Pemandian Siraisan ini merupakan salah satu objek wisata terpopuler di Padang Lawas Sibuhuan.

Pasalnya pemandian satu ini tidak pernah sepi pengunjung, terutama saat liburan tiba.Pesona airnya yang begitu jernih dan menyegarkan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Selain itu mereka bisa bermain air di tepi sungai yang dipadati bebatuan kecil, setelah menyegarkan badan.Bukan hanya sungai saja yang menarik perhatian, namun juga adanya air terjun Siraisan juga menjadi kelebihan tersendiri.

Air terjun tersebut memiliki tinggi sekitar 20 meter, namun bagi wisatawan harus menyiapkan tenaga ekstra untuk berkunjung kemari.Pasalnya untuk sampai di lokasi ini harus menjelajah ke dalam hutan.

5. Aek Milas paringgonan
Pasalnya, Aek Milas Paringonan berbeda dengan pemandian air panas pada umumnya. Air panas yang bersumber dari Pegunungan Bukit Barisan ini sama sekali tidak beraroma belerang, sehingga ketika saat mandi tidak menyebabkan mata perih.

Pemandian Aek Milas Paringgonan bisa menjadi salah satu tujuan saat berkunjung ke Kabupaten Palas. Pengunjung bisa menikmati kesejukan udara khas kaki bukit barisan, dan berendam di air panas alami yang tak mengeluarkan aroma belerang.


Selain dapat menghilangkan penat setelah sepekan beraktifitas, mandi air panas dipercaya bisa menyembuhkan beberapa jenis penyakit, seperti penyakit kulit, melancarkan aliran darah dan menghilangkan rasa letih pada badan.

Aek Milas Paringgonan dapat ditempuh sekitar setengah jam dari Sibuhuan, ibu kota Kabupaten Palas. Sebaiknya kalau mau berkunjung menggunakan kenderaan sendiri. Karena tidak adanya angkutan umum langsung menuju ke lokasi.



Lebih baru Lebih lama