Sejarah Legenda Gadis 99 Jogi dan Batu Goruk Goruk di Perbukitan Parmata Sapihak, Padang Lawas
Batu Goruk-Goruk adalah salah satu situs yang menyimpan kisah penuh misteri dan legenda yang erat kaitannya dengan tokoh legendaris Ompu Parmata Sapihak. Menurut cerita yang berkembang dari generasi ke generasi, asal-usul nama Batu Goruk-Goruk berkaitan dengan luapan amarah sang Ompu setelah putri kesayangannya, yang dikenal sangat cantik, yang dikenal dengan 99 jogi secara ajaib tertelan oleh batu tersebut di tengah hutan.
Legenda ini bermula ketika sang putri, yang terkenal akan keelokan parasnya, sedang berjalan menyusuri hutan di sekitar perbukitan Parmata Sapihak. Di tengah perjalanan, tiba-tiba hujan deras mengguyur tanpa tanda-tanda, sehingga ia memerlukan tempat berteduh. Di tengah hutan, sang putri menemukan sebuah batu besar yang tampak menganga, seperti menyajikan tempat perlindungan yang aman dari gemuruh hujan. Tanpa ragu, ia memasuki batu tersebut untuk berlindung dari cuaca buruk. Namun, setelah sang putri masuk ke dalamnya, sebuah petir keras menyambar, disertai dengan tertutupnya mulut batu itu secara misterius.
Ketika kabar tersebar bahwa sang putri terperangkap dalam batu, Ompu Parmata Sapihak dilanda amarah yang luar biasa. Dikisahkan bahwa dalam puncak kemarahannya, sang Ompu menendang batu tersebut dengan kekuatan penuh, menyebabkan batu itu menggelinding turun dari puncak bukit hingga jatuh ke jurang yang dalam. Luapan emosinya meninggalkan jejak berupa bekas telapak kaki pada batu besar itu, yang hingga kini masih dapat dilihat oleh beberapa pengunjung yang mengaku pernah menyaksikannya secara langsung. Namun, akibat perubahan iklim dan pengikisan alami, jejak tersebut mulai pudar, dan tanda-tanda telapak kaki Ompu Parmata kini semakin sulit terlihat.
Menurut penuturan warga setempat, Batu Goruk-Goruk memiliki fenomena mistis yang dipercaya membuka mulutnya pada waktu-waktu tertentu, khususnya saat cuaca buruk atau hujan turun deras. Kepercayaan ini membawa kekhawatiran bagi warga sekitar yang kadang-kadang mencari sayur-sayuran di hutan sekitarnya sebagai bahan makanan sehari-hari. Karena itulah, para tetua desa selalu memberi peringatan kepada masyarakat untuk menghindari batu tersebut saat hujan turun, agar tidak ada korban lain yang tertelan seperti yang terjadi pada putri Ompu Parmata.
Batu Goruk-Goruk ini terletak di sebelah selatan dari makam Ompu Parmata Sapihak, yang juga menjadi salah satu tempat bersejarah di kawasan Padang Lawas. Untuk mencapai Batu Goruk-Goruk, para pengunjung harus menempuh perjalanan yang cukup menantang, terutama karena kondisi jalannya yang curam di antara perbukitan. Di musim hujan, akses menuju batu ini menjadi lebih sulit karena jalur tanah menjadi licin dan terjal.
Legenda Batu Goruk-Goruk ini menyimpan pelajaran penting tentang sikap hormat dan kehati-hatian terhadap alam. Bagi masyarakat sekitar, kisah ini bukan sekadar cerita turun-temurun, melainkan juga peringatan akan adanya kekuatan gaib di tempat-tempat tertentu. Pesan-pesan leluhur yang diwariskan untuk menjaga jarak dari batu tersebut pada saat-saat tertentu, terutama saat hujan, dianggap sebagai bentuk penghormatan sekaligus kehati-hatian.
Secara budaya, keberadaan Batu Goruk-Goruk menambah kekayaan nilai dan sejarah di Kabupaten Padang Lawas. Lokasi ini tidak hanya menjadi objek wisata yang penuh misteri tetapi juga menjadi bagian dari identitas masyarakat setempat yang masih menjunjung tinggi kearifan lokal. Keberadaan Batu Goruk-Goruk, bersama legenda Putri Sambilan Jogi dan kisah Ompu Parmata Sapihak, menjadikan Padang Lawas sebuah kawasan yang tidak hanya menarik dari segi alamnya, tetapi juga menyimpan kekayaan cerita rakyat yang patut untuk dilestarikan.
Kisah-kisah seperti ini adalah pengingat bahwa legenda dan cerita rakyat memainkan peran penting dalam menghubungkan masyarakat dengan masa lalu mereka. Batu Goruk-Goruk menjadi saksi dari cerita yang dipercaya pernah terjadi, dan jejak Ompu Parmata Sapihak menambah sentuhan spiritual yang membuat tempat ini terasa magis bagi para pengunjung. Sayangnya, banyak kisah dan pengetahuan tradisional seperti ini mulai memudar di kalangan generasi muda. Padahal, dengan melestarikan cerita seperti ini, masyarakat dapat terus menjaga warisan leluhur yang kaya akan makna dan kebijaksanaan.
Batu Goruk-Goruk, dengan segala kisah mistisnya, mengingatkan kita akan pentingnya menghormati dan menjaga kekayaan budaya serta warisan alam. Ini adalah bagian dari identitas Padang Lawas yang perlu dirawat agar tetap hidup di ingatan masyarakat, tidak hanya sebagai legenda tetapi juga sebagai bagian dari sejarah yang membentuk daerah ini. Ke depan, upaya untuk melestarikan kisah Batu Goruk-Goruk dan warisan budaya Padang Lawas lainnya perlu dilakukan, baik melalui dokumentasi cerita, pengenalan dalam program wisata lokal, maupun melalui edukasi bagi generasi muda agar nilai-nilai luhur dalam cerita rakyat ini tetap bertahan dari waktu ke waktu.