Pembekalan Kuliah Kerja Lapangan Berbasis Participatory Action Research UIN Syahada Padangsidimpuan

Pembekalan Kuliah Kerja Lapangan Berbasis Participatory Action Research UIN Syahada Padangsidimpuan


Pada hari Senin, 16 Juni 2025, Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan mengadakan pembekalan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) berbasis Participatory Action Research (PAR) yang diikuti oleh mahasiswa/i UIN Syahada. Acara ini dilaksanakan di Laboratorium UIN Syahada khusus untuk lokasi KKL Tapanuli Selatan yang  dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Rektor UIN Syahada, Sekretaris LP2M, Ketua Panitia, serta perwakilan dari berbagai pusat dan bagian, seperti Humas UIN Syahada. Pembekalan ini berlangsung dengan penuh hikmat dan damai, diawali dengan sambutan MC, Nurul Fadilah Lubis dan Zakiyah Zahra. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Isron dan doa oleh Asrul. Setelah itu, seluruh peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan penuh semangat.

Ketua panitia KKL, Dr. Kamaluddin Ritonga, M.Ag, dalam laporannya mengungkapkan bahwa KKL tahun 2025 akan dilaksanakan di tiga kabupaten di Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara, dan Mandailing Natal. Terdiri dari 120 desa di ketiga kabupaten tersebut, dengan total peserta sebanyak 1480 orang. KKL, menurut Pak Kamal, merupakan proses pembelajaran yang melibatkan penerapan kualitas yang dimiliki oleh para peserta dalam praktik langsung di lapangan. Ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar sambil berkontribusi kepada masyarakat sekitar.

Rektor UIN Syahada, Dr. Muhammad Darwis Dasopang, M.Ag, memberikan bimbingan serta membuka secara resmi acara pembekalan KKL dengan penuh kehangatan. Pak Rektor menekankan pentingnya persiapan matang sebelum turun ke lapangan. Menurutnya, KKL bukan hanya ajang untuk belajar, tetapi juga untuk mengasah keterampilan dan etika. Beliau mengingatkan agar mahasiswa selalu menjaga etika dan moralitas dalam setiap tindakan, baik itu di desa yang belum mereka kenal maupun dalam hubungan dengan masyarakat. Kontrol diri dan menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, serta almamater kampus adalah hal yang sangat penting. “Jadilah orang yang berkualitas, karena kalian akan menjadi motor penggerak masyarakat,” tegasnya. Pak Rektor juga menekankan bahwa KKL harus dijadikan sebagai pengalaman berharga yang akan memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat setempat.

Setelah sesi bimbingan dari rektor, acara dilanjutkan dengan foto bersama sebagai simbol semangat kebersamaan dalam kegiatan KKL ini. Yel...yel... yang diusung adalah "KKL UIN Syahada Padangsidimpuan: Kita Tahu, Kita Mau, Kita Mampu" yang mencerminkan keyakinan mahasiswa untuk sukses dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab selama KKL. yel...yel... ini juga menggambarkan komitmen UIN Syahada untuk berintegritas dan cerdas dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Sesi berikutnya adalah pemaparan materi oleh Dr. Kamaluddin Ritonga, M.Ag, terkait pengenalan lokasi dan pengembangan sosial budaya masyarakat di wilayah Tapanuli Selatan. Pak Kamal menjelaskan bahwa masyarakat Tapanuli Selatan sangat kental dengan adat istiadat dan kehidupan beragama yang kuat. Mereka juga dikenal sebagai masyarakat yang sangat menerima tamu dengan baik, selama tamu tersebut menjaga etika dan moral yang baik. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan budaya setempat dan selalu menjaga sopan santun dalam berinteraksi dengan masyarakat. KKL adalah ajang untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang telah didapat selama pendidikan, sekaligus untuk mengukur pemahaman terhadap masyarakat.

Pada hari kedua, Selasa, 17 Juni 2025, pembekalan KKL dimulai pukul 09.00 pagi dengan pemaparan lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang akan diambil selama KKL. Pak Kamaluddin Ritonga kembali memberikan materi terkait kegiatan yang akan dilakukan di lapangan, terutama pada minggu pertama, yang meliputi pengenalan lokasi melalui wawancara dengan kepala desa, alim ulama, tokoh masyarakat, serta pihak terkait lainnya. Mahasiswa juga diminta untuk membuat absensi dan peta desa, serta menemukan masalah-masalah yang ada di desa untuk dijadikan rumusan masalah dalam pembuatan artikel ilmiah. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan untuk terlibat langsung dalam kegiatan masyarakat yang meliputi berbagai bidang, seperti pengajaran, ceramah, penyuluhan hukum, dan pemberdayaan ekonomi.

Pada minggu kedua hingga minggu kedelapan, mahasiswa akan melaksanakan berbagai program kegiatan sesuai dengan bidang studi masing-masing, seperti pendidikan, ekonomi syariah, dkawah dan hukum. Dalam kesempatan tersebut, Bapak Latif Kahfi sebagai pemateri kedua menyampaikan materi tentang moderasi beragama. Ia menjelaskan empat unsur penting dalam moderasi beragama, yaitu komitmen terhadap kebangsaan, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Moderasi beragama ini sangat penting agar mahasiswa dapat menjaga kerukunan antar umat beragama, serta menghargai perbedaan dan tradisi lokal yang ada di setiap desa.

Pemateri ketiga, Bapak Medhian Ahmadi Putra, S.Kom., M.Eng., memberikan materi mengenai digitalisasi profil desa. Di era digital seperti sekarang, pengembangan profil desa secara online sangat penting untuk meningkatkan aksesibilitas informasi desa dan mempromosikan potensi desa ke dunia luar. Pembekalan ini memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang bagaimana cara mengumpulkan data desa melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen, serta bagaimana mengolah dan mendigitalisasi informasi tersebut agar dapat digunakan dalam pengembangan desa yang lebih baik.

Di akhir sesi, Bapak Kaprodi Ekonomi Syariah juga memberikan materi tentang koperasi, khususnya terkait dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 yang mengatur pendirian koperasi merah putih di desa. Koperasi merupakan badan usaha yang berbasis kekeluargaan dan gotong royong, yang dapat menjadi pilar ekonomi umat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Acara pembekalan KKL ditutup dengan penuh khidmat oleh Rektor UIN Syahada, Dr. Muhammad Darwis Dasopang, M.Ag. Beliau memberikan pesan-pesan terakhir dan melepas mahasiswa untuk melaksanakan KKL dengan menyematkan atribut KKL kepada perwakilan mahasiswa. Dengan semangat dan tekad yang kuat, mahasiswa/i UIN Syahada siap untuk menjalankan KKL ini sebagai ajang pengabdian kepada masyarakat sekaligus sebagai pengalaman berharga dalam perjalanan akademik mereka. KKL 2025 di Tapanuli Selatan, Mandailing Natal dan Padang Lawas Utara diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat serta bagi pengembangan pribadi mahasiswa itu sendiri.


Lebih baru Lebih lama