Sejarah Ompu Parmata Sapihak: Raja Marga Daulay Dengan Tinggi Tujuh Meter
Dilansir dari berbagai sumber Ompu Parmata Sapihak diyakini sebagai pencetus marga Daulay yang makamnya sekarang terdapat di desa Saba Rimba, Kec. Barumun, Kab. Padang Lawas, Prov. Sumatera Utara. Hal tersebut tentunya diperkuat melalui perkumpulan marga Daulay yang setiap tahunnya berziarah ke makam Ompu Parmata Sapihak dengan menyembelih kerbau sebagai ritual adat kemudian diakhiri dengan sesi makan besama di sekitar lokasi makam. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Ompu Parmata Sapihak merupakan pencetus Marga Daulay yang makamnya terdapat di desa Saba Rimba sekitar 4-5 KM dari Kota Sibuhuan.
Sejarah
Tidak ada bukti yang autentik mengenai keakuratan sejarah dari Ompu Parmata Sapihak, segala sumber data yang diparparkan hanya berlandaskan cerita dan pengakuan masyarakat sekitar. Dalam bahasa Batak Ompu berarti sesepuh atau panggilan orang tua secara umum, Parmata berarti mata, dan Sapihak berarti sebelah atau satu sisi. Konon ceritanya Ompu Parmata Sapihak mengalami gangguan pengelihatan pada sebelah matanya sehingga orang-orang menyebutnya dengan Parmata Sapihak yang berarti “sebelah mata”.
Menurut pengakuan masyarakat, tapak tilas kerajaan Ompu Parmata Sapihak di masa silam terdapat di atas bukit desa Saba Rimba. Tepat di atas bukit tersebut terdapat dua makam bersebelahan dengan diamater yang berbeda, satunya berukuran panjang tujuh meter yang diyakini sebagai makam Ompu Parmata Sapihak sedangkan di sebelahnya berukuran lima meter yang diyakini istri Ompu Parmata Sapihak (belum ada data yang menunjukkan tentang nama, tempat lahir, dan tahun kewafatan). Namun, disekitar lokasi makam dapat ditemui makam lain dengan diameter lazim pada umumya, sehingga adanya pertentangan mengenai kevalidan ukuran makam sebagaimana informasi yang telah disebarluaskan.
Dari informasi yang didapatkan, bahwa Ompu Parmata Sapihak menganut agama Islam semasa hidupnya. Hal ini dibuktikan dengan pengunjung yang berziarah biasanya melantunkan ayat suci Al Qur’an seperti pembacaan surat Yaasin, doa, tawassul menurut syari’at agama Islam. Arsitektur makam yang bercorak islami juga menjadi pendukung tentang status agama yang dianut oleh Ompu Parmata Sapihak. Selain itu, terdapat sebuah lokasi disekitar Batu Goruk-Goruk yang diyakani sebagai tempat pengambilan Wudlu sang Ompu Parmata Sapihak ketika hendak menunaikan Sholat.
Tags
dakwah dan media PMI