The White Olive Tree
Drama China The White Olive Tree telah resmi tayang perdana pada 1 Februari 2025 di platform iQIYI dan langsung mendapat antusiasme yang tinggi dari para penonton. Drama ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Jiu Yuexi dan menghadirkan kisah yang menyentuh hati dengan latar belakang konflik di negara Timur yang penuh gejolak. Disutradarai oleh Huang Chun, drama ini dibintangi oleh Chen Zheyuan sebagai Li Zan dan Liang Jie sebagai Song Ran, dua karakter utama yang kisah cintanya berkembang di tengah ketegangan dan bahaya.
Cerita bermula dengan Song Ran, seorang reporter berbakat dari Liangcheng Satellite TV, yang ditugaskan untuk meliput situasi di negara Timur yang sedang dilanda konflik. Sebagai seorang jurnalis, ia memiliki tekad yang kuat untuk mengungkap kebenaran dan membawa berita kepada dunia, meskipun harus menghadapi berbagai risiko besar. Dalam menjalankan tugasnya, Song Ran tanpa disangka terjebak dalam bahaya besar akibat kondisi perang yang tidak menentu. Di tengah situasi genting itu, ia diselamatkan oleh seorang insinyur bahan peledak asal Tiongkok bernama Li Zan. Li Zan yang saat itu menjadi relawan di wilayah konflik dengan tugas utama menjinakkan bom dan bahan peledak, mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan Song Ran dari ancaman mematikan.
Kehadiran Li Zan yang penuh ketulusan dan keberanian meninggalkan kesan mendalam bagi Song Ran. Meskipun di permukaan Li Zan tampak lembut dan memiliki sifat seperti anak kecil, namun di balik itu, ia adalah sosok yang kuat, penuh dedikasi, dan memiliki keberanian luar biasa. Interaksi antara keduanya semakin sering terjadi, dan seiring waktu, Song Ran mulai memahami bahwa di balik sikap tenang Li Zan, tersimpan keteguhan dan tekad yang luar biasa dalam menghadapi tantangan. Benih cinta perlahan mulai tumbuh di antara mereka, didorong oleh kesamaan cita-cita dan impian untuk dunia yang lebih baik.
Namun, kebahagiaan mereka tidak bertahan lama. Ketika mereka mulai membuka hati satu sama lain, sebuah serangan bom mendadak terjadi, mengubah segalanya. Kejadian tragis itu membuat mereka terpisah secara tiba-tiba, tanpa kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal. Song Ran yang selamat dari serangan tersebut akhirnya kembali ke Tiongkok, membawa serta trauma dan kenangan pahit yang sulit dihapus. Sementara itu, Li Zan harus menghadapi kenyataan pahit setelah kehilangan sahabatnya yang mengorbankan nyawa demi menyelamatkannya. Rasa bersalah yang mendalam membuatnya tenggelam dalam kesedihan dan rasa kehilangan yang tak terbayangkan.
Setelah kembali ke negaranya, Song Ran pun menghadapi tantangan besar. Salah satu foto yang diambilnya saat serangan bom terjadi menjadi sumber kontroversi dan membuatnya mendapat banyak tekanan dari berbagai pihak. Kariernya sebagai jurnalis terancam, dan ia harus berjuang untuk mempertahankan kredibilitasnya di tengah opini publik yang terpecah. Sementara itu, Li Zan yang masih terpuruk dalam kesedihannya pun memilih menjauh dari kehidupan sosial, berusaha menghindari masa lalu yang menghantuinya. Keduanya sama-sama mengalami titik terendah dalam hidup mereka, kehilangan arah, dan merasakan kehampaan yang mendalam akibat perpisahan yang tidak mereka harapkan.
Takdir kemudian mempertemukan mereka kembali di saat yang tak terduga. Setelah sekian lama berpisah, Song Ran dan Li Zan akhirnya bertemu lagi, membawa serta luka lama yang belum sepenuhnya sembuh. Namun, pertemuan itu menjadi titik balik bagi keduanya. Secara perlahan, mereka mencoba membangun kembali kehidupan mereka, belajar menerima masa lalu, dan menghadapi kenyataan dengan lebih kuat. Meskipun masih dihantui oleh kenangan menyakitkan, kehadiran satu sama lain membawa kehangatan yang telah lama hilang dari hidup mereka.
Sebagai simbol harapan dan pemulihan, Song Ran dan Li Zan bersama-sama menanam benih pohon zaitun putih, yang melambangkan perdamaian, keteguhan, dan harapan baru. Pohon itu menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang yang telah mereka lalui, dari penderitaan hingga kebangkitan, dari perpisahan hingga pertemuan kembali. Dengan penuh keyakinan, mereka memilih untuk melangkah maju, membawa pelajaran berharga dari masa lalu, dan menatap masa depan dengan optimisme baru.
The White Olive Tree bukan hanya sekadar drama romantis, tetapi juga menghadirkan kisah yang mendalam tentang keteguhan hati, pengorbanan, serta kekuatan manusia dalam menghadapi cobaan hidup. Dengan alur cerita yang emosional dan penuh makna, drama ini berhasil menarik perhatian banyak penonton yang turut merasakan setiap emosi yang dialami oleh para karakter utamanya. Kisah cinta Song Ran dan Li Zan yang terjalin di tengah peperangan dan tantangan hidup memberikan gambaran yang kuat tentang bagaimana cinta dapat tumbuh bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Drama ini mengajarkan bahwa dalam setiap kehilangan, selalu ada harapan untuk menemukan kembali kebahagiaan, dan dalam setiap perpisahan, selalu ada kemungkinan untuk bertemu kembali di waktu yang tepat.
Pemeran Utama
- Chen Zhe Yuan berperan sebagai Li Zan
- Liang Jie berperan sebagai Song Ran
- Wang Tian Chen sebagai Benjamin
- Gu Zi Cheng sebagai Sa Xin
- Wang Zhuo Cheng sebagai Jiang Lin
- Liu Yong Xi sebagai Pei Xiao Nan
- Zheng Ying Chen sebagai Shen Bei
- Ding Ye sebagai Luo Zhan
- Lin Peng sebagai Song Zhi Cheng
- Florence Tan sebagai Lei Na- Rina,
- Mei Ling Zhen sebagai Yang Hui Lun
Pemeran Pendukung