Pemberdayaan Lansia Melalui Kegiatan Keagamaan Berbasis Pondok
Setiap manusia akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan sepanjang hidupnya. Dari bayi, manusia tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, kemudian memasuki usia lanjut hingga akhirnya meninggal dunia. Penuaan merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari, di mana kemampuan fisik dan mental seseorang perlahan menurun seiring bertambahnya usia. Perubahan ini sering kali membuat individu lanjut usia mulai mengurangi keterlibatan dalam kehidupan sosial, sehingga lebih banyak waktu dihabiskan untuk melakukan aktivitas yang berfokus pada diri sendiri.
Orang lanjut usia sering kali dianggap sebagai kelompok rentan yang bergantung pada orang lain dan menjadi beban bagi keluarga, negara, dan masyarakat. Mereka memerlukan perhatian lebih dari lingkungan sekitarnya. Selain itu, lanjut usia sering diidentikkan dengan kondisi seperti pikun, sakit-sakitan, dan jompo. Stereotip ini menyebabkan banyak lansia merasa terisolasi dan kurang dihargai. Padahal, di balik kondisi fisik mereka yang melemah, lansia masih memiliki banyak pengalaman dan kebijaksanaan yang dapat mereka bagikan kepada generasi yang lebih muda. Oleh karena itu, pemberdayaan lansia menjadi aspek penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mereka, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Upaya ini juga penting karena individu yang memasuki usia lanjut umumnya menghadapi kecemasan dan ketakutan terhadap kematian.
Salah satu bentuk upaya pemberdayaan lansia yang berkembang di masyarakat adalah pendirian pondok jompo. Pondok jompo bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia dengan memberikan mereka tempat tinggal yang nyaman serta lingkungan yang mendukung kesehatan mental dan fisik mereka. Selain memberikan perawatan, pondok jompo juga mendorong lansia untuk lebih aktif dalam berbagai kegiatan, terutama dalam aspek keagamaan dan sosial. Dengan mengikuti kegiatan keagamaan, lansia dapat menemukan ketenangan batin, merasa lebih dekat dengan Tuhan, serta mendapatkan dukungan emosional dari sesama penghuni pondok.
Keberadaan pondok lansia di Indonesia semakin penting seiring bertambahnya jumlah populasi lansia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, persentase penduduk lansia di Indonesia telah mencapai 11,75%. Angka ini menunjukkan bahwa jumlah lansia di Indonesia semakin meningkat, sehingga diperlukan lebih banyak fasilitas dan program yang mendukung kesejahteraan mereka. Pondok lansia tidak hanya berfungsi sebagai tempat perawatan, tetapi juga sebagai pusat dukungan bagi individu yang memasuki masa pensiun dan menghadapi tantangan kesehatan fisik maupun mental.
Pondok lansia dengan program keagamaan terbukti sangat mendukung pemberdayaan lansia. Melalui berbagai aktivitas keagamaan seperti pengajian, doa bersama, dan kajian spiritual, para lansia dapat menemukan kedamaian dalam menjalani kehidupan mereka. Selain itu, kegiatan ini juga membantu mereka mengatasi kecemasan terhadap kematian serta memperkuat ikatan sosial dengan sesama penghuni pondok. Dengan demikian, mereka tidak hanya merasa lebih tenteram secara spiritual, tetapi juga lebih dihargai dan diperhatikan oleh lingkungan sekitar.
Di berbagai daerah di Indonesia, telah banyak didirikan pondok lansia yang berfungsi sebagai tempat tinggal sekaligus pusat pemberdayaan bagi mereka. Salah satu contohnya terdapat di daerah tempat tinggal saya di Padang Lawas, khususnya di Desa Siolip, Kecamatan Barumun Baru. Pondok lansia di daerah ini menawarkan berbagai program yang mendukung kesejahteraan lansia, mulai dari perawatan kesehatan, kegiatan sosial, hingga pendidikan keagamaan. Dengan adanya fasilitas ini, lansia tidak hanya mendapatkan tempat tinggal yang layak, tetapi juga lingkungan yang mendukung mereka untuk tetap aktif dan produktif dalam menjalani hari-hari mereka.
Selain aspek keagamaan, pondok lansia juga menyediakan berbagai kegiatan yang membantu mereka tetap sehat dan bugar. Beberapa di antaranya adalah senam lansia, terapi fisik, seperti senam. Kegiatan-kegiatan ini dirancang agar lansia tetap bisa menjaga kesehatan tubuh mereka sekaligus menikmati aktivitas yang menyenangkan. Selain itu, adanya komunitas di dalam pondok lansia membuat mereka merasa memiliki keluarga baru yang saling mendukung dan menguatkan satu sama lain.
Dalam suatu kesempatan saya berkunjung ke pondok lansia yang berada dekat dengan kampung saya yaitu pondok yang berada di desa Siolip, dan berbincang-bincang dengan nenek salah satu jama'ah. pondok nenek tersebuat mengatakan ia memilih tinggal di pondok untuk memperbaiki dan menjaga ke pokus an dalam beribadah karena di pondok nenek merasa nyaman dan lebih pokus dalam beribadah.
Meskipun demikian, tantangan dalam pengelolaan pondok lansia tetap ada. Beberapa di antaranya adalah keterbatasan dana, kurangnya tenaga profesional yang terlatih dalam merawat lansia, serta stigma negatif terhadap tempat ini. Banyak masyarakat yang masih menganggap bahwa menitipkan orang tua ke pondok jompo adalah bentuk pengabaian, padahal tujuan utama dari fasilitas ini adalah untuk memastikan bahwa lansia mendapatkan perawatan dan dukungan yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, diperlukan edukasi kepada masyarakat agar mereka memahami pentingnya fasilitas ini bagi kesejahteraan lansia.
Pemerintah dan berbagai organisasi sosial juga memiliki peran penting dalam mendukung keberadaan pondok lansia. Dukungan dari berbagai pihak dapat membantu meningkatkan kualitas fasilitas, layanan, serta program yang ditawarkan di pondok lansia. Dengan demikian, para lansia dapat menjalani masa tua mereka dengan lebih bermakna, tanpa merasa menjadi beban bagi keluarga atau masyarakat.
Pada akhirnya, penuaan adalah bagian alami dari kehidupan yang harus diterima dengan lapang dada. Namun, hal ini tidak berarti bahwa lansia harus menjalani hidup mereka dalam kesendirian atau keterbatasan. Dengan adanya pemberdayaan yang tepat, seperti melalui pondok lansia, mereka tetap bisa merasa bahagia, dihargai, dan menjalani hari-hari mereka dengan penuh makna. Masyarakat juga perlu menyadari bahwa lansia bukanlah beban, melainkan aset berharga yang dapat memberikan inspirasi dan kebijaksanaan bagi generasi yang lebih muda. Oleh karena itu, perhatian dan kepedulian terhadap kesejahteraan lansia harus terus ditingkatkan agar mereka dapat menikmati masa tua dengan penuh kebahagiaan dan kedamaian.