sepuluh golongan manusia yang menjadi kekasih iblis

sepuluh golongan manusia yang menjadi kekasih iblis


 Pendahuluan  

    Kehidupan manusia di dunia ini penuh dengan ujian yang menjadi penentu nasib akhiratnya kelak. Setiap individu dihadapkan pada pilihan untuk mengikuti jalan kebenaran atau tersesat ke dalam jalan kebatilan. Dalam perjuangan ini, setan memiliki peran besar sebagai musuh utama manusia yang senantiasa berusaha menyesatkan mereka dari jalan Allah. Dalam sebuah riwayat yang disampaikan oleh Ibnu Abbas r.a., Rasulullah SAW pernah bertanya kepada iblis tentang siapa saja dari umat manusia yang menjadi kekasihnya. yang disebutkan juga dalam buku nasehat buat hamba ALLAH yang ditulis oleh syekh Muhammad Nawawi di halaman 333.  Pertanyaan ini mengungkapkan sepuluh golongan yang menjadi sahabat terdekat iblis, mereka yang terperangkap dalam perilaku dan sifat-sifat buruk yang menjauhkan diri dari rahmat Allah. Pengetahuan tentang golongan ini menjadi peringatan yang sangat penting agar kita tidak terjerumus ke dalam perangkap serupa dan mampu menjaga diri di atas jalan yang diridhai Allah.

Pembahasan  

    Iblis, makhluk yang dikutuk dan diusir dari surga karena kesombongannya, menjadikan permusuhannya terhadap manusia sebagai misi utama dalam hidupnya. Ketika Rasulullah bertanya, "Berapa kekasih Anda dari umatku?" iblis menjawab ada sepuluh golongan manusia yang menjadi sahabatnya. Golongan pertama adalah para pemimpin yang menyeleweng. Pemimpin seharusnya menjadi teladan bagi rakyatnya, memberikan keadilan, dan memimpin dengan amanah. Namun, ketika seorang pemimpin menggunakan kekuasaan untuk menindas, memperkaya diri sendiri, atau menjalankan kebijakan yang merugikan rakyatnya, maka ia menjadi sosok yang dicintai oleh iblis. Ketidakadilan dan penyimpangan dalam kepemimpinan adalah salah satu cara yang efektif untuk merusak tatanan masyarakat dan menjerumuskan banyak orang ke dalam dosa.

    Golongan kedua adalah orang-orang sombong. Kesombongan adalah sifat yang pertama kali membawa iblis kepada kehancuran. Ketika diperintahkan untuk sujud kepada Adam, iblis menolak karena merasa lebih mulia dibandingkan manusia. Orang yang sombong meniru sifat iblis ini, merasa dirinya lebih baik daripada orang lain, enggan menerima kebenaran, dan memandang rendah orang lain. Kesombongan menjadikan hati manusia tertutup dari petunjuk dan hidayah Allah, sehingga mempermudah iblis untuk menguasainya.

    Selanjutnya adalah golongan orang kaya yang tidak peduli dari mana dan ke mana hartanya diperoleh dan dibelanjakan. Kekayaan adalah ujian besar, karena ia dapat menjadi sarana kebaikan yang luar biasa atau menjadi pintu dosa yang sangat besar. Orang kaya yang tidak peduli dengan asal-usul hartanya, apakah dari yang halal atau haram, menunjukkan lemahnya keimanan mereka. Begitu pula mereka yang menghambur-hamburkan kekayaan tanpa memperhatikan kewajiban sosial seperti zakat dan sedekah, termasuk dalam golongan ini. Sikap seperti ini sangat disukai oleh iblis, karena ia tahu bahwa harta dapat menjadi alat untuk memperbudak hati manusia.

    Golongan keempat adalah orang alim yang mendukung kejahatan atau pemimpin yang menyeleweng. Ilmu adalah karunia yang tinggi nilainya dalam Islam. Orang yang berilmu seharusnya menjadi cahaya bagi masyarakat, memberikan arahan yang benar, dan mengingatkan manusia dari kesalahan. Namun, ketika seorang alim menggunakan ilmunya untuk membenarkan kejahatan atau membela pemimpin yang zalim, maka ia telah menghianati amanah besar yang diberikan Allah kepadanya. Iblis sangat mencintai golongan ini, karena pengaruh mereka dapat merusak umat secara luas.

    Pedagang yang curang juga termasuk dalam golongan kekasih iblis. Dalam Islam, perdagangan adalah profesi yang sangat dihormati, asalkan dilakukan dengan jujur dan amanah. Namun, ketika seorang pedagang berbuat curang, menipu timbangan, atau menyembunyikan cacat barang dagangannya, maka ia telah melanggar prinsip keadilan. Perilaku seperti ini menimbulkan ketidakpercayaan dalam masyarakat dan memancing kerugian bagi orang lain, sehingga menjadi salah satu cara iblis untuk merusak keharmonisan sosial.

    Selain itu, ada golongan orang yang menimbun makanan pokok. Ketika seseorang dengan sengaja menimbun barang-barang yang dibutuhkan masyarakat, terutama makanan pokok, dengan tujuan menaikkan harga dan memperoleh keuntungan yang besar, ia telah melakukan dosa besar. Perilaku ini tidak hanya merugikan banyak orang, tetapi juga menunjukkan sifat serakah dan tidak peduli terhadap kesulitan sesama manusia. Iblis mencintai mereka yang memiliki hati yang keras dan mengutamakan keuntungan pribadi di atas kepentingan masyarakat.

    Orang yang berbuat zina juga termasuk dalam daftar kekasih iblis. Zina adalah dosa besar yang merusak moral individu dan tatanan keluarga. Dalam masyarakat yang membiarkan zina merajalela, nilai-nilai kesucian dan kehormatan akan terkikis, membuka pintu bagi berbagai masalah sosial lainnya. Iblis mencintai zina karena ia tahu dosa ini memiliki dampak yang luas dan menghancurkan.

    Golongan berikutnya adalah pemakan riba. Dalam Islam, riba dilarang keras karena ia merupakan bentuk eksploitasi ekonomi yang merugikan pihak yang lemah. Pemakan riba memanfaatkan kesulitan orang lain untuk memperoleh keuntungan yang tidak adil. Perilaku ini tidak hanya merusak hubungan antarindividu, tetapi juga menghancurkan struktur ekonomi yang sehat. Iblis sangat menyukai orang-orang yang mendukung sistem riba karena ia tahu bahwa hal ini dapat menjerumuskan banyak orang ke dalam penderitaan.

    Kemudian ada golongan orang yang kikir. Kekikiran adalah sifat yang bertentangan dengan rasa syukur dan kemurahan hati. Orang kikir enggan berbagi rezeki yang telah diberikan Allah kepadanya, meskipun ia memiliki kemampuan untuk membantu orang lain. Kekikiran menunjukkan kurangnya keimanan kepada Allah dan menjadi salah satu sifat yang digemari iblis karena dapat menciptakan jurang kesenjangan sosial yang semakin lebar.

    Terakhir adalah golongan peminum khamar. Minuman keras adalah sumber dari banyak kerusakan. Dalam kondisi mabuk, seseorang kehilangan akal sehat dan mudah melakukan berbagai tindakan yang bertentangan dengan syariat. Iblis mencintai peminum khamar karena ia tahu bahwa dosa ini membuka pintu untuk dosa-dosa lainnya.

Penutup 

    Riwayat ini memberikan peringatan yang sangat penting bagi umat Islam untuk berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Sepuluh golongan yang disebutkan iblis adalah mereka yang terjerumus dalam dosa-dosa besar dan menjadi sahabat dekat setan. Dengan memahami dan menghindari sifat-sifat buruk ini, kita dapat menjaga diri dari jeratan iblis dan mendekatkan diri kepada Allah. Kesadaran dan keimanan yang kokoh adalah benteng terbaik untuk melindungi diri dari tipu daya iblis. Semoga kita termasuk dalam golongan yang mendapatkan petunjuk dan rahmat Allah, serta terhindar dari golongan kekasih iblis. Amin.

Lebih baru Lebih lama